Monday, 12 November 2012

Aktivis Sejati


Buku "Meraih Sukses dengan Menjadi Aktivis Kampus" yang ditulis oleh Miftachul Huda menjelaskan satu bahasan penting yang wajib dilaksanakan dan diperhatikan "Seluruh Aktivis", yakni pada pembahasan: pidato yang berisi pesan H.A. Mukti Ali, Guru Besar Perbandingan Agama IAIN SUnan Kalijaga Yogyakarta (UIN), yang ditujukan kepada H. Nourouzzaman Shiddiqi dalam acara penutupan upacara ujian promosi doktornya.
Beliau membedakan antara seorang "Guru" dan "Pemimpin".
Seorang Guru, harus pandai sekalipun kadang-kadang tidak bijaksana. Sedangkan seorang Pemimpin, harus bijaksana sekalipun kadang-kadang tidak pandai. Mengapa demikian?
Karena seorang Guru hidup dengan ilmunya, sedangkan seorang pemimpin hidup dengan pengikutnya.
Guru tanpa ilmu bukan guru lagi, pemimpin tanpa pengikut bukan pemimpin lagi. Oleh karena itu, kewajiban Guru adalah selalu menambah ilmu, sedangkan kewajiban pemimpin adalah selalu menambah pengikut. Seorang Guru berani berbuat sesuatu sesuai dengan ilmunya, sekalipun berbeda dengan kemauan orang banyak. Sedangkan seorang Pemimpin berani berbuat sesuatu yang sesuai dengan kemauan orang banyak, sekalipun bertentangan dengan logika ilmu.
Begitu halnya dengan seorang aktivis sejati, haruslah memiliki sifat seorang pemimpin dan sifat seorang guru. Yang bergerak dengan "KEBIJAKSANAAN DAN ILMUNYA"

Sunday, 11 November 2012

"Rakyat Bijak" menghasilkan "Pemerintahan Bijak"


"Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya"

Sebagai salah satu mahasiswi yang berkecimpung dalam organisasi ini, saya siap berdiri dan berteriak dengan lantang "SAYA BANGGA". Mungkin ada yang bilang saya lebay, berlebihan, ataupun ini adalah asumsi subyektif saya.
Okelah saya terima, tapi Bagaimana Tidak? Mulai dari lancarnya pelayanan Beasiswa, banyak acara substansial yang digagas dan dilaksanakan, kegiatan Amal dan Sosial, Aksi, Olympiade, Publikasi Info, Update Isu, kegiatan lomba, dan masih banyak kegiatan lainnya, semua berjalan lancar dengan konsep yang luar biasa.
Ya, inilah berkat mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya atas kepercayaannya dengan Kabinet Perjuangan ini. Dengan kata lain tidak salah pilih.
Semoga ditahun-tahun berikutnyan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya tetap bijak dalam menentukan pilihannya.

Bahagia Itu "Simpel"



Kebahagiaan tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik..Cukuplah dengan berbuat yang terbaik dengan apa yang kita miliki..
Hidup Bukanlah Perjuangan Menghadapi Badai, Tapi Bagaimana Tetap Menari di Tengah Hujan

Cahaya Hidupku adalah Ampunan-Mu



Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji-Mu, semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat-Mu (yang Engkau anugerahkan) kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tiada yang mengmpuni dosa-dosa melainkan Engkau.
Maha Suci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.
Amin..

"DOKUMENTASI KEHIDUPAN"

Tidak hanya sekedar mengingat, pastinya kita ingin memiliki sebuah gambar, rekaman, atau video sebagai "Bukti" kita pernah melewati peristiwa penting dalam salah satu aktivitas kita. Selain belajar menjadi seorang jurnalis, wartawan, fotografer, pustakawan, atau yang lainnya, kita juga merasa ada hal yang menarik baik waktu melakukannya maupun setelah melakukannya, maksudnya melakukan proses pengabadian.  Alhasil, manfaat nyata kenangan ini akan menghiasi indahnya aktivitas kehidupan kita, dan pujianpun sering mampir mempercantiknya. Akan tetapi tidak jarang, ada yang kurang bijak dalam pempublikasian hasil dari proses pengabadian ini. Foto dan Video Asusila merupakan salah satu contoh ketidakbijakan dalam penggunaan dokumentasi kehidupan. Tidak hanya menodai hargadiri sang pemain dan pelaku, Mata yang melihat pun ikut ternodai bahkan bisa mengakibatkan adanya "Tindakan Kriminalitas"
Oleh karenanya, Esensi pengabadian aktivitas melalui beberapa media yakni "Sebagai Dokumentasi Kehidupan" bukanlah "Sebagai pemenuhan kepuasan yang merusak indahnya kehidupan".
Jadi, Bijaklah dalam Pendokumentasian dan Pempublikasian "Aktivitas Anda".

Saturday, 10 November 2012

Kostku, Surgaku Setelah Rumahku

Menjadi seorang mahasiswi, memposisikan saya kepada berbagai peran, mulai dari murid..guru..teman..sahabat..saudara..adik..kakak..,dll.. Gado-gado perasaan pun mulai terasa seperti pelangi kehidupan saat hujan syukur deras mengalir bersamaan dengan pancaran cahaya cinta. Alhamdulillah, amazing, beautiful, keindahan kata di dunia tidak mampu mencerminkan apa yang saya rasakan.
Ya..Jauh dari keluarga, masih ada keluarga lain menanti. Iya, pernyataan tersebut terbukti ketika saya berada dimasa 2 tahun yang lalu, sekarang dan beberapa waktu yang akan datang. Pertama kali sadar akan pergi dalam jangka waktu yang lama meninggalkan rumah, orang tua, serta saudara bagaikan kaki tertimpa gunung, beraaaaat… tapi hilang begitu saja ketika doa orang tua menghantarkan kepergian sang anak untuk pertama kalinya…
Subhanallah, “Ridho Allah..Ridho Orang Tua”… Saya mendapatkan keluarga baru di sini.. Semua ada, mulai dari adik, teman, saudara, kakak, maupun orang tua.. Keindahan yang luar biasa mulai terasa, bagi saya: Menuntut ilmu sekarang tidaklah menjadi rutinitas, akan tetapi menjadi sebuah nilai kehidupan bermakna yang wajib saya jalankan karena ada Allah dan orang-orang yang dikirim Allah untuk selalu menemani dan mendukung saya..
·     Keletihan setelah berada dikampus terbayarkan ketika melihat adik-adik, saudara, dan kakak saya tersenyum.
·   Kesakitan terasa hebat melanda saya ketika ada salah satu adik-adik, saudara, dan kakak di kost ada yang sakit.
·     Bahkan saya merasa kebahagiaan mereka merupakan moment-moment yang sangat saya rindukan.
·      Bagi saya, tidaklah penting apa yang mereka miliki maupun mereka berikan, cukuplah “SAYA SELALU BERSAMA-SAMA MEREKA” baik di dunia ini maupun ketika kita dipertemukan di surga nanti.
·       Teruntuk saudaraku di “YUMNA”:

    Mbak Lisda, Mbak Hanny, Mbak Tia, Qonita, Rica, Zihan, Yeni, Jeng Khusnul, Jeng Dina, Ade’ Hesti, Ade’ Lilis, Ade’ Mala, Ade’ Lina, Ade’ Giza, Ade’ Qonita, Ade’ Arin, Ade’ Risma, Ade’ Iva, Ade’ Ani, Ade’ Laila, Ade’ Ikhda
·         L O V E     Y O U

BIASA, BINASA, ATAU LUAR BIASA

Mengukir Huruf "N" atau Membuat Kata "Luar"

  1. Biasa merupakan suatu keadaan pada tataran rata-rata.
  2. Binasa merupakan kata biasa yang disisipi huruf "N", yang berarti hilang atau tidak mendapat apa-apa
  3. Luar Biasa merupakan kata biasa yang sisipi kata "Luar", yang berarti suatu keadaan yang berposisi pada tataran lebih dari rata-rata.
Note:
"Ini bukan hanya sekedar Pelajaran Bahasa Indonesia", akan tetapi ini merupakan suatu pilihan hidup kita..
akan kah kita bertindak selayaknya yang lazim orang kerjakan, sehingga kita mendapat predikat BIASA, 
atau kita melakukan hal yang tidak lazim pada tataran negatif, sehingga kita mendapat predikat BINASA,
atau kita memacu langkah kita, dan berlari, untuk bertindak pada hal yang positif, sehingga kita mendapat predikat LUAR BIASA

"Say Bismillaahirrahmaanirrahiim dan Allahhu Akbar ketika melakukan hal Positif"
dan "Say Alhamdulillaahhirabbilalamiin"

"ANTARA KITA DAN ALLAH"

Saat kita berhenti melangkah jauh dari-Nya, Dia tersenyum
Saat kita menoleh pada-Nya, Dia tertawa
Saat kita berbalik pada-Nya, Dia membuka kedua tangan-Nya
Saat kita melangkah 1 langkah ke arah-Nya, Dia akan berlari 1000 langkah menghampiri kita.
Sungguh, cinta-Nya pada kita tak akan pernah berkesudahan.